Skip to main content

buntu

pikirku terbuntu
oleh mu
yang membayangiku
di setiap helai syarafku

ada apa ini??
kenapa harus begini...??
buntuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu...nah maafkelah blog ku sayang...untuk hari ini aku tak dapat membagi kaya bersama kamu.....
otak ku buntu karena aku bertemu
dengan dia yang begitu

begitu...
begitu....
hanyutkanku...kemudian memukulku dan hempaskanku....oh TUHAN bantu hambamu ini keluar dari beenggu yang membuatku semakin dungu....

Comments

irwanbajang said…
hei Bung..jangan stres gitu dong..cerita sama banyak teman, kalu ada masalah..hehehe
tar juga terpecahkan sendiri...jangan bunuh diri ya...
nah, omelan semacam ini juga bisa jadi puisi to..hehehe
:D
selamat terus menulis ya bro..
tetap semangat, kalau lagi buntu, baca2 buku aja biar dapet ide segar...




:D
Duhai kawan
Pikirmu tak buntu
pengakuan akan
ketidakberdayaan
dan
kebuntuan
adalah
puncak tertinggi dari
suatu kepasrahan diri
kepada sang maha.
Joojo said…
@kang iwan...ya kang....perasan lg bingung neh..lag seneng sekaligus sedih dan merasa gila hahahaha
@kang soultan....
iya benar....kadang kita baru merasa pasarak ketika berada dalam ketidak berdayaan..makasih kang...
sigit said…
keep posting mas..menuangkan perasaan pada sbuah karya tak semudah yang kubayangkan..tapi anda bisa melakukannya..bravo..salam kenal mas
Salam Joni,

aku menyukai Rangkap 1 mu, pada baris 3 dan 4 itu,

"buntu adalah lumrah, kadangnya kebuntuan mencambahkan karya yang luar biasa ..."
sam said…
kalau selang air buntu, biasanya selangnya diperbaiki. kalau pikiran lagi buntu, pikirannya harus diperbaiki.

santai aja...

Popular posts from this blog

Dalam Renungan Di Perjalanan

Entah apakah aku mampu meraihmu Mungkin hanya sebuah semu belaka Bagai fatamorgana di padang pasir Meski aku berlari dan menyisir Tetap tak mampu aku meraihmu Hingga engkaupun menjadi jemu Melihat aku seakan tak tahu malu "Kenapa tidak kau usir saja aku?" Begitulah yang ada dalam benakku Tapi aku tak mampu mengatakanya padamu Karena sesungguhnya aku masih berharap padamu Akankah kau tahu usahaku itu? Hingga kau luluh dan menghampuriku Ahh kurasa itu tidak mungkin Kau terlalu jauh Bahkan seribu tahun aku berlari mengejarmu Tetap aku takan sampai padamu Mungkin hanya waktu yang mampu menyadarkanku Saat aku telah menua dan tak lagi mampu Meski untuk duduk dan menatapmu Dari peraduanku Yang tak mampu lagi menjangkaumu Atau bahkan memikirkanmu Meski hati masih berdetak untukmu Ini hanya akan jadi cerita pilu Bagiku untukmu Oh Tuhanku Hanya kau pengendali hatiku Bahkan aku tak mampu memilih hati mana untuk ku tuju Mungkin akan indah jika aku hanya men

Berlari

Jarak kian tak bertepi Meski berlari dan tak mampu berhenti Mengejar mimpi atau hanya sekedar berlari Menjauhi kenangan yang menyakiti Jarak selalu menjadi duri Yang begitu sakit ketika tak terlampaui Antara cinta dan benci Hanya sebatas teka teki Sebuah kata menjadi begitu berarti Sebagai rambu-rambu informasi Saat hati tak mampu lagi memahami Apa yang sesungguhnya terjadi Berlari Berlarilah buat jarak itu bertepi Atau bahkan tidak perlu terjadi Jarak yang selalu menjadi duri Saat kau dan aku berdiri Pada ruang imajinasi yang tak terjangkau naluri Kekasih yang patah hati Palembang,13 Januari 2015

Rapuh

Hidup seakan rapuh Ketika kita mulai terjatuh Bahkan memori pun lumpuh Hingga hasrat mulai meringkuh Disela-sela nafas yang mulai runtuh Oleh hati yang penuh angkuh Hanya mampu duduk untuk bersimpuh Dengan segenan darah yang mengalir di pembuluh Itulah roda yang harus ku tempuh Dengan segala peluh Tak pantas untuk berkeluh Meski hidup telah merapuh palembang, 20 Januari 2015