Skip to main content

Mata

Mata
Tajam memandang tanpa bertandang
Hanya kedipan yang bertanya
Mampukah aku berjuang?
Seolah tak ada harapan padanya

Mata
Terburam oleh dahaga
Yang tak mungkin sirna oleh air telaga
Hanya berharap datangnya separuh nyawa
Yang kan melengkapi perjuanganya

Mata
Berputar putar pada satu berita
Yang hanya mengelabui saja
Melirik sesuatu yang menarik
Menjadi intrik yang Pelik

Mata
Mata
Mata

Palembang, 31 Agustus 2010

Comments

oempak said…
sungguh suatu karunia manusia memiliki mata...klo ga salah itu puisi ttg pdkt bukan ya :)

btw, ada bakat jg nih bkin puisi :)
aghoes said…
mantap ni bro puisinya,,,,thanks ya dah dtg diblog aq.......tukar link yuk....
Caray said…
Ini kode htmlnya silahkan di download:

http://www.ziddu.com/download/11490944/kodesms.txt.html
Ferfau said…
ayo ngeblog lagi, joniiiii.... :)
Gaphe said…
Karena Mata untuk melihat...

lihat ke atas supaya termotivasi.
Lihat ke bawah supaya bersyukur..

dan lihat ke kiri dan kanan..kalo mau nyeberang :)
Anonymous said…
dan ajaibnya lagi, mata kiri gak bisa melihat mata yang kanan, begitu juga sebaliknya
ivan kavalera said…
Keajaiban ciptaan Tuhan ya, sob?
Teras Info said…
Puisi yang sangat bagus sekali...
SAlam kenal...
Bahasa Pena said…
Puisinya bagus ya...penuh makna...
Ahmadsyah said…
mantap gan.............

Popular posts from this blog

Dalam Renungan Di Perjalanan

Entah apakah aku mampu meraihmu Mungkin hanya sebuah semu belaka Bagai fatamorgana di padang pasir Meski aku berlari dan menyisir Tetap tak mampu aku meraihmu Hingga engkaupun menjadi jemu Melihat aku seakan tak tahu malu "Kenapa tidak kau usir saja aku?" Begitulah yang ada dalam benakku Tapi aku tak mampu mengatakanya padamu Karena sesungguhnya aku masih berharap padamu Akankah kau tahu usahaku itu? Hingga kau luluh dan menghampuriku Ahh kurasa itu tidak mungkin Kau terlalu jauh Bahkan seribu tahun aku berlari mengejarmu Tetap aku takan sampai padamu Mungkin hanya waktu yang mampu menyadarkanku Saat aku telah menua dan tak lagi mampu Meski untuk duduk dan menatapmu Dari peraduanku Yang tak mampu lagi menjangkaumu Atau bahkan memikirkanmu Meski hati masih berdetak untukmu Ini hanya akan jadi cerita pilu Bagiku untukmu Oh Tuhanku Hanya kau pengendali hatiku Bahkan aku tak mampu memilih hati mana untuk ku tuju Mungkin akan indah jika aku hanya men

Berlari

Jarak kian tak bertepi Meski berlari dan tak mampu berhenti Mengejar mimpi atau hanya sekedar berlari Menjauhi kenangan yang menyakiti Jarak selalu menjadi duri Yang begitu sakit ketika tak terlampaui Antara cinta dan benci Hanya sebatas teka teki Sebuah kata menjadi begitu berarti Sebagai rambu-rambu informasi Saat hati tak mampu lagi memahami Apa yang sesungguhnya terjadi Berlari Berlarilah buat jarak itu bertepi Atau bahkan tidak perlu terjadi Jarak yang selalu menjadi duri Saat kau dan aku berdiri Pada ruang imajinasi yang tak terjangkau naluri Kekasih yang patah hati Palembang,13 Januari 2015

Rapuh

Hidup seakan rapuh Ketika kita mulai terjatuh Bahkan memori pun lumpuh Hingga hasrat mulai meringkuh Disela-sela nafas yang mulai runtuh Oleh hati yang penuh angkuh Hanya mampu duduk untuk bersimpuh Dengan segenan darah yang mengalir di pembuluh Itulah roda yang harus ku tempuh Dengan segala peluh Tak pantas untuk berkeluh Meski hidup telah merapuh palembang, 20 Januari 2015