Skip to main content

senja


Photobucket


Comments

Ummi Ubay said…
ciee puisinya^^

buatin juga donk buat chike
Nilla Gustian said…
Kereeeen ^^

Thanks banget Joni. Senengnya dikasih post spesial. Semoga bisa terus menjalin silaturahmi yang baik yaaa :)
puisinya bagus, semoga bisa mempererat tali persahabatan dan silaturahmi...
terimaksih
Macam2 Info said…
wah beruntung bgt kl dapte puisi dr sahabat kita
Sun's said…
Waw indah ueeyyy senja n puisiny juga,,,
lam kenal juga yahhh makasih kunjungannya maaff baru s4 berkunjung sekarang
windflowers said…
keren puisinya...syahdu dan menyentuh..nilla pasti suka..hehe

salam kenal...:)
weuih keren puisinya....
ciewh.... puisi buat yang terkasih yach...?
penghuni60 said…
wah, puisi temanku dipajang disini ya...??

msh penasaran ama Telur Berdiri gak?? ada note penting tuh kalo mau nyoba..
ditunggu diblogku
Junaedi said…
Hallo maukah menjadi follower di blog saya

Popular posts from this blog

Dalam Renungan Di Perjalanan

Entah apakah aku mampu meraihmu Mungkin hanya sebuah semu belaka Bagai fatamorgana di padang pasir Meski aku berlari dan menyisir Tetap tak mampu aku meraihmu Hingga engkaupun menjadi jemu Melihat aku seakan tak tahu malu "Kenapa tidak kau usir saja aku?" Begitulah yang ada dalam benakku Tapi aku tak mampu mengatakanya padamu Karena sesungguhnya aku masih berharap padamu Akankah kau tahu usahaku itu? Hingga kau luluh dan menghampuriku Ahh kurasa itu tidak mungkin Kau terlalu jauh Bahkan seribu tahun aku berlari mengejarmu Tetap aku takan sampai padamu Mungkin hanya waktu yang mampu menyadarkanku Saat aku telah menua dan tak lagi mampu Meski untuk duduk dan menatapmu Dari peraduanku Yang tak mampu lagi menjangkaumu Atau bahkan memikirkanmu Meski hati masih berdetak untukmu Ini hanya akan jadi cerita pilu Bagiku untukmu Oh Tuhanku Hanya kau pengendali hatiku Bahkan aku tak mampu memilih hati mana untuk ku tuju Mungkin akan indah jika aku hanya men

Berlari

Jarak kian tak bertepi Meski berlari dan tak mampu berhenti Mengejar mimpi atau hanya sekedar berlari Menjauhi kenangan yang menyakiti Jarak selalu menjadi duri Yang begitu sakit ketika tak terlampaui Antara cinta dan benci Hanya sebatas teka teki Sebuah kata menjadi begitu berarti Sebagai rambu-rambu informasi Saat hati tak mampu lagi memahami Apa yang sesungguhnya terjadi Berlari Berlarilah buat jarak itu bertepi Atau bahkan tidak perlu terjadi Jarak yang selalu menjadi duri Saat kau dan aku berdiri Pada ruang imajinasi yang tak terjangkau naluri Kekasih yang patah hati Palembang,13 Januari 2015

Rapuh

Hidup seakan rapuh Ketika kita mulai terjatuh Bahkan memori pun lumpuh Hingga hasrat mulai meringkuh Disela-sela nafas yang mulai runtuh Oleh hati yang penuh angkuh Hanya mampu duduk untuk bersimpuh Dengan segenan darah yang mengalir di pembuluh Itulah roda yang harus ku tempuh Dengan segala peluh Tak pantas untuk berkeluh Meski hidup telah merapuh palembang, 20 Januari 2015