Skip to main content

tikus

hari ini aku melihat tikus
tiga ekor tikus
bersarang dirumahku
membuat aku risih
dan rusuh
dengan tiga ekor tikus
yang bau
dan merusak
uhh
aku kesal
dengan tiga ekor tikus
hari ini kuputuskan
perang
dengan tikus
tiga ekor tikus
hasratku terpenuhi
ketika aku sedang menyapu
aku langsung beraksi
dengan sapu
aku sodok
rumah tikus
dengan sekop
ayahku memukul tikus
yang lari karena sapu
"buuk!"
satu ekor tikus mati
"buuk!"
satu lagi
"buuk!"
satu lagi
puaslah aku hari ini
semakin puas
ketika ayahku menyuruhku membuang plastik
yang berisi tikus mati
upps...
itu bukan salah satu dari tiga ekor tikus barusan
tapi tikus yang terjebak dalam plastik
tikus
tikus
tikus
aku benci tikus

Comments

sam said…
tikus gak suka dengan bau duren mas..letakin aja kulit duren di jalan yang sering dilalui tikus...wakekekkkeeek...jamin deh

cangkirkayu.blogspot.com
Joojo said…
@sam mkasih kang sarannya tpi tikusnya dah tak bantai tuh kang hehehe...

Popular posts from this blog

Dalam Renungan Di Perjalanan

Entah apakah aku mampu meraihmu Mungkin hanya sebuah semu belaka Bagai fatamorgana di padang pasir Meski aku berlari dan menyisir Tetap tak mampu aku meraihmu Hingga engkaupun menjadi jemu Melihat aku seakan tak tahu malu "Kenapa tidak kau usir saja aku?" Begitulah yang ada dalam benakku Tapi aku tak mampu mengatakanya padamu Karena sesungguhnya aku masih berharap padamu Akankah kau tahu usahaku itu? Hingga kau luluh dan menghampuriku Ahh kurasa itu tidak mungkin Kau terlalu jauh Bahkan seribu tahun aku berlari mengejarmu Tetap aku takan sampai padamu Mungkin hanya waktu yang mampu menyadarkanku Saat aku telah menua dan tak lagi mampu Meski untuk duduk dan menatapmu Dari peraduanku Yang tak mampu lagi menjangkaumu Atau bahkan memikirkanmu Meski hati masih berdetak untukmu Ini hanya akan jadi cerita pilu Bagiku untukmu Oh Tuhanku Hanya kau pengendali hatiku Bahkan aku tak mampu memilih hati mana untuk ku tuju Mungkin akan indah jika aku hanya men...

Rapuh

Hidup seakan rapuh Ketika kita mulai terjatuh Bahkan memori pun lumpuh Hingga hasrat mulai meringkuh Disela-sela nafas yang mulai runtuh Oleh hati yang penuh angkuh Hanya mampu duduk untuk bersimpuh Dengan segenan darah yang mengalir di pembuluh Itulah roda yang harus ku tempuh Dengan segala peluh Tak pantas untuk berkeluh Meski hidup telah merapuh palembang, 20 Januari 2015

tentang mereka

aku melihat mereka birbicara menuang kata kata diantara waktu yang terbuka aku mendengar mereka berbincang bincang buatku tercengang dengan apa yang menantang untuk ku ikut bertandang diantara mereka yang masih bergadang diantara detik detik malam aku masih bersama mereka yang semakin tenggelam dalam sedalam makna yang tertuang mereka terus berbincang dan sedikit tenang saat rasa mulai datang semakin tenang mencernakan maksud dan tujuan dari topik yang ikut berbincang berbincang tentang arti persahabatan yang selalu menjadi perdebatan sungguh alot bak persidangan persahabtan yang kian terpacang diantara tiang tinag kehidupan di tiang mana dia akan terpasang? tunjukanlah dengan cahaya hatimu yang benderang *untuk kamu yang bimbamg