Skip to main content

cerita

seperti air di sungai
cerita cerita mengalir begitu saja
ikuti arus yang tercipta
sangat sederhana
penuh warna

gelap dan terang
timbulkan riak yang turut serta
tampakan relief temporer
selalu berubah ubah
ikuti makna arus
yang terus menjurus
pada muara besar
lautan,
tempat berkumpulnya berbagai cerita
membentuk sebuah media
yang turut melahirkan citra

citra dan pencitraan
yang terus lahir dari opini publik
terhadap cerita cerita yang telah ada

sambung menyambung
yang kemudian membuih
dan akhirnya hilang
seiring hilangnya buih buih di lautan
yang menjadi media berkumpulnya berbagai cerita

cerita lama berganti cerita baru

buih yang hilang akan terus terganti
selama air sungai masih mengalirkan cerita baru
bersama riaknya yang memberi warna
hingga bermuara di lautan media

buih yang hilang akan terus terganti
selama masih ada cerita yang bermuara
di lautan media

cerita cerita
ungkapkan semua rasa
yang terbawa bersama nafas adam dan hawa
memberikan makna yang sesungguhnya
terhadap hidup yang tercipta karena karunia Nya

biarkan cerita cerita
ungkapkan keluh kesahnya

tinggalkan pesan dan kesan
untuk masa depan
dan pergantian
masa ke masa

Comments

Popular posts from this blog

Dalam Renungan Di Perjalanan

Entah apakah aku mampu meraihmu Mungkin hanya sebuah semu belaka Bagai fatamorgana di padang pasir Meski aku berlari dan menyisir Tetap tak mampu aku meraihmu Hingga engkaupun menjadi jemu Melihat aku seakan tak tahu malu "Kenapa tidak kau usir saja aku?" Begitulah yang ada dalam benakku Tapi aku tak mampu mengatakanya padamu Karena sesungguhnya aku masih berharap padamu Akankah kau tahu usahaku itu? Hingga kau luluh dan menghampuriku Ahh kurasa itu tidak mungkin Kau terlalu jauh Bahkan seribu tahun aku berlari mengejarmu Tetap aku takan sampai padamu Mungkin hanya waktu yang mampu menyadarkanku Saat aku telah menua dan tak lagi mampu Meski untuk duduk dan menatapmu Dari peraduanku Yang tak mampu lagi menjangkaumu Atau bahkan memikirkanmu Meski hati masih berdetak untukmu Ini hanya akan jadi cerita pilu Bagiku untukmu Oh Tuhanku Hanya kau pengendali hatiku Bahkan aku tak mampu memilih hati mana untuk ku tuju Mungkin akan indah jika aku hanya men

Berlari

Jarak kian tak bertepi Meski berlari dan tak mampu berhenti Mengejar mimpi atau hanya sekedar berlari Menjauhi kenangan yang menyakiti Jarak selalu menjadi duri Yang begitu sakit ketika tak terlampaui Antara cinta dan benci Hanya sebatas teka teki Sebuah kata menjadi begitu berarti Sebagai rambu-rambu informasi Saat hati tak mampu lagi memahami Apa yang sesungguhnya terjadi Berlari Berlarilah buat jarak itu bertepi Atau bahkan tidak perlu terjadi Jarak yang selalu menjadi duri Saat kau dan aku berdiri Pada ruang imajinasi yang tak terjangkau naluri Kekasih yang patah hati Palembang,13 Januari 2015

Rapuh

Hidup seakan rapuh Ketika kita mulai terjatuh Bahkan memori pun lumpuh Hingga hasrat mulai meringkuh Disela-sela nafas yang mulai runtuh Oleh hati yang penuh angkuh Hanya mampu duduk untuk bersimpuh Dengan segenan darah yang mengalir di pembuluh Itulah roda yang harus ku tempuh Dengan segala peluh Tak pantas untuk berkeluh Meski hidup telah merapuh palembang, 20 Januari 2015