Skip to main content

hujan

hujan
bermain nada
dalam dilema
yang menggelora
pada setiap asa
yang mulai terbuka
karena cita yang telah tiba
di hadapan sang empunya
cerita

cerita cerita
manusia
yang menua
jiwa dan raga

seolah tak berdaya
di dunia yang fana

hujan
bermain laga
dengan dahaga
rerumputan yang mulai terperdaya
oleh hutan rimba
yang membelenggunya
dengan makna

makna makna
hidup yang terus merana
oleh kisah perang saudara

hujan
bermain cinta
dengan dua raga
yang tak lagi percaya
pada Dia
sang maha daya
atas segala
isi dunia

dunia dunia
yang semakin hampa
oleh ulah tangan manusia

hujan
menarikan berbagai gaya
membuat takjub seluruh nyawa
yang lelah dengan sandiwara

sandiwara sandiwara
para pendongeng yang telah musnah
oleh kabut akademika

hujan
takan reda
hanya dengan sebuah do'a
palsu yang serupa
hanya akan timbulkan badai derita
yang akan membuat derita
si empunya do'a

do'a do'a
orang terpaksa
yang tak bisa menerima
takdirNya

hujan
hujan
hujan
teruskan hujatan
untuk para bajingan

Comments

miwwa said…
ampun dah. kagak ngertos gw puisi-puisian. X(
eh follow-followan yuk jony-jony-jony..hehe^^
Anonymous said…
PERTAMAX!!

huee.. hobby puisi... boleh...
Ansgarius said…
bagus bang puisinya...
Miawruu said…
weish... sang pujangga berpuisi ttg hujan. Miaw juga ada neh...

Tik...tik...tik...
Bunyi hujan di atas genting
airnya turun tidak terkira sayang..

*kabur sebelum di tabok ma pemilik blog*
patahati said…
hujan datanglah kenegriku, agar gak byar pet lampu dirumahku....(apa hubungannya ya?)
niLa said…
puisinya bagus... I lup hujan, hee..

NB:
hujan
mampu
memulihkan
luka
sastra radio said…
..hujan inspirasi yg deras. tanah metafora yg subur. joni, siiippp!
intdastrou said…
karena hujan menenangkan sekaligus mengerikan. seperti manusia, has two-side in one-body. darkside & goodside.
Joojo said…
@ mira okeh ntar tak follow tapi kyknya dah tak follow deh...
@twid..tengq..yop i like poem....
@angrius..lam knal n thans dah mampir
@kucing tengil tnag jja q cpet kok larinya ntar pergi deh duluan pasti tak kejer....
@patah hati..maklum namanya juga lgi patah hati pasti nglantur..hehehe
@ nila yo'i hujan bisa menghapuskan luka (hati) prumpamaan yang bagus mbak...
@sastra radio yoi yoi
@intdastrou mmm yeah..have 2 side..like us...wkwkwk
@all thankz
Reni said…
Lho... kok akhir puisinya malah pedas gitu ya ?

BTW, aku mau kasih tahu ada award utkmu.
Diambil disini http://another-reni.blogspot.com/2009/07/boyongan.html ya ? Ditunggu..
ajir said…
mantrab sob puisinya..
pujangga abes dah pokoknya :D
genial said…
sabar kang sing sabbbaaaaaaarrr...
Zippy said…
Hmmm, puisi'x tingkat atas nih....
Sedikit butuh keahlian khusus buat ngeti makna'x di tiap kalimat :D
Zippy said…
Hmmm, puisi'x tingkat atas nih....
Sedikit butuh keahlian khusus buat ngeti makna'x di tiap kalimat :D
sebuah blog motivasi yg bikin semangat bangkit lagi... itulah generasi muda sebenarnya... iya gak ?

keren tuh poetrynya... copas ? ato make own ? hehehehh....

yg ptng COOL ... !!!
kakve-santi said…
hujan turun di beranda rumah
duduk dan terdiam

hujan merayap ke ranting dedaunan
mulai menetes

hujan pergi dan seperti enggan kembali
tap, esok lusa datang lagi
Ello Aris said…
aku suka puisinya. keren! entar mentari ad puisinya nggak ya?
Bung Sigit said…
hujan terus menerus..akhirnya banjir..tapi banjir kata yang ini bikin merem melek..heheh..
lilliperry said…
woo.. ngarapin hujannya gak berenti2 ya..
lama-lama banjir dah itu.. :D

nice poem sobat.
Andie said…
kunjungan pertama
terkesima pada postingan paling atass.
*lebai.
huahahaha

kalo ntar disuruh bikin puisi ma guruky.
pinjem puisinya yak.
:P

kunjungi juga blog ku yak!
:D

___________:ngacir:
sitoradostdaram said…
weiksss.. puisi..dah lm aku ga nulis puisi ;))
slm knl yahh.. ;))
Tisti Rabbani said…
mmmm....hujan, adalah komposisi favorit yang selalu mengharu biru kenangan....
yang telah aku hafal rima nya sepanjang hidup.

dan kini agustus tiba,
hujan pun sirna..
ah, kapan musim hujan datang lagi..?
Tolush said…
Hi…

Ada info penting banget nih.. Tahun ini Jawaban.Com kembali mengadakan event gede-gedean untuk Para Bloger Kristen, yaitu Christian Indonesian Blogger Festival 2009 (CIBfest 2009). CIBfest kali ini bertema "Menjadi Jawaban Melalui Kreativitas Yang Berdampak". Ada hadiah berupa uang tunai Rp. 15 Juta Rupiah untuk 3 orang pemenang.Pastikan kamu ikutan juga Writing Competitionnya, siapa tahu hasil tulisan kamu terpilih untuk dibukukan! Yupz, Jawaban.Com bekerjasama dengan PT. Elex Media Komputindo akan menerbitkan buku kumpulan karya finalis CIBfest. Kamu ingin ikut terlibat dalam event ini? Caranya gampang dan Gratis!!! Ayo buruan daftar!! Pendaftaran terakhir tgl 30 Agustus 2009 loh.. Jadi log on langsung ke www.cibfest.jawaban.com

Di tunggu yaaa….. God Bless…
Anonymous said…
Puisinya bagus...

Popular posts from this blog

Dalam Renungan Di Perjalanan

Entah apakah aku mampu meraihmu Mungkin hanya sebuah semu belaka Bagai fatamorgana di padang pasir Meski aku berlari dan menyisir Tetap tak mampu aku meraihmu Hingga engkaupun menjadi jemu Melihat aku seakan tak tahu malu "Kenapa tidak kau usir saja aku?" Begitulah yang ada dalam benakku Tapi aku tak mampu mengatakanya padamu Karena sesungguhnya aku masih berharap padamu Akankah kau tahu usahaku itu? Hingga kau luluh dan menghampuriku Ahh kurasa itu tidak mungkin Kau terlalu jauh Bahkan seribu tahun aku berlari mengejarmu Tetap aku takan sampai padamu Mungkin hanya waktu yang mampu menyadarkanku Saat aku telah menua dan tak lagi mampu Meski untuk duduk dan menatapmu Dari peraduanku Yang tak mampu lagi menjangkaumu Atau bahkan memikirkanmu Meski hati masih berdetak untukmu Ini hanya akan jadi cerita pilu Bagiku untukmu Oh Tuhanku Hanya kau pengendali hatiku Bahkan aku tak mampu memilih hati mana untuk ku tuju Mungkin akan indah jika aku hanya men...

Rapuh

Hidup seakan rapuh Ketika kita mulai terjatuh Bahkan memori pun lumpuh Hingga hasrat mulai meringkuh Disela-sela nafas yang mulai runtuh Oleh hati yang penuh angkuh Hanya mampu duduk untuk bersimpuh Dengan segenan darah yang mengalir di pembuluh Itulah roda yang harus ku tempuh Dengan segala peluh Tak pantas untuk berkeluh Meski hidup telah merapuh palembang, 20 Januari 2015

tentang mereka

aku melihat mereka birbicara menuang kata kata diantara waktu yang terbuka aku mendengar mereka berbincang bincang buatku tercengang dengan apa yang menantang untuk ku ikut bertandang diantara mereka yang masih bergadang diantara detik detik malam aku masih bersama mereka yang semakin tenggelam dalam sedalam makna yang tertuang mereka terus berbincang dan sedikit tenang saat rasa mulai datang semakin tenang mencernakan maksud dan tujuan dari topik yang ikut berbincang berbincang tentang arti persahabatan yang selalu menjadi perdebatan sungguh alot bak persidangan persahabtan yang kian terpacang diantara tiang tinag kehidupan di tiang mana dia akan terpasang? tunjukanlah dengan cahaya hatimu yang benderang *untuk kamu yang bimbamg