harum semerbak
udara pagi yang menyeruak
menusuk hidungku yang selalu bergejolak
oleh udara kota yang tak lagi bersahabat
tetes embunpun turut menyibak
kerinduan yang telah lama terjebak
dalam dada yang mulai sesak
oleh asap kota yang pekat
rerumputan hijau menemani tiap jejak
hantarkan ku pada kenangan yang mulai terkuak
di antara puing puing memori otak
yang hampir pudar oleh kesibukan kota yang semakin padat
kenangan masa kecil yang mulai terbajak
oleh kegilaan kota yang tak mau beranjak
dari otak
yang hampir bejat
menjauh dari angan yang tak lagi bergerak
dari pahatan pahatan kota yang berus menjambak
satu persatu harta kita kelak
yang mulai hilang dengan cepat
aku rindu desa yang masih bijak
untuk kujadikan tempat berpijak
aku rindu desa yang masih bijak
untuk mencari selamat dari kota yang sesat
aku rindu desa yang masih bijak
oh Tuhan ijinkan ku bergerak
yang kini mulai terperanjat
palembang, 7 September 2009
udara pagi yang menyeruak
menusuk hidungku yang selalu bergejolak
oleh udara kota yang tak lagi bersahabat
tetes embunpun turut menyibak
kerinduan yang telah lama terjebak
dalam dada yang mulai sesak
oleh asap kota yang pekat
rerumputan hijau menemani tiap jejak
hantarkan ku pada kenangan yang mulai terkuak
di antara puing puing memori otak
yang hampir pudar oleh kesibukan kota yang semakin padat
kenangan masa kecil yang mulai terbajak
oleh kegilaan kota yang tak mau beranjak
dari otak
yang hampir bejat
menjauh dari angan yang tak lagi bergerak
dari pahatan pahatan kota yang berus menjambak
satu persatu harta kita kelak
yang mulai hilang dengan cepat
aku rindu desa yang masih bijak
untuk kujadikan tempat berpijak
aku rindu desa yang masih bijak
untuk mencari selamat dari kota yang sesat
aku rindu desa yang masih bijak
oh Tuhan ijinkan ku bergerak
yang kini mulai terperanjat
palembang, 7 September 2009
Comments
Tanah yang masih gembur...
*Puisi gue kayak tukang bajak sawah yeee... :D
Kata-katanya indah.....
Sukses selalu...
penuh asap dari corong pabrikkah?!?!? knalpotkah?!?! tanah makin gundul...?!??! lahan bermain bola disulap jd dinding beton?!?!?
fiuhhh... gmn dgn halnya jakarta kang.. :(
Mari pulang ke desa
nice poem
oh Tuhan ijinkan ku bergerak
yang kini mulai terperanjat
Ayo mari kita pulang
Ke desa
apabila mati adalah pilihan...
salam kenal...
Keindahan desa memang sepertinya menjadi tempat yang tepat saat hati sumpek oleh keruwetan hidup.